Lima Hari Pelatihan Pertanian Regeneratif di Lapas Terbuka Kendal Ditutup

KENDAL - Upaya Lapas Terbuka Kendal dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan pertanian regeneratif sudah memasuki tahap akhir. Peserta pelatihan mengikuti hari terakhir pembelajaran sekaligus penutupan pelatihan yang telah digelar selama lima hari mulai dari Senin (06/02/2023) Sampai Hari Jumat (10/02/2023).

Bertempat di Gedung Serbaguna Kawasan Pembinaan Lapas Produktif Kendal, kegiatan penutupan dihadiri oleh Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy, Ketua II Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari (WAIBI), Khaerul Anam beserta tim, Widyaiswara Ahli Utama Badan Penyuluhan Pengembangan SDM (BPPSDM) Kementerian Pertanian, Ir. Saptoningsih, MP.

Baca juga: Kasad Launching Ketahanan Pangan di Kabupaten Tebo Jambi

Sebagaimana diketahui, pelatihan pertanian regeneratif kali ini hasil kerja sama Lapas Terbuka Kendal, Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari (WAIBI) dan BPPSDM Pertanian sebagai upaya meningkatkan kapasitas petugas Lapas dalam melaksanakan tugas pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Baca juga: Memantik Gaduh dan Fitnah, Keterangan Sekjen Kementan Perlu Diluruskan!

Pertanian regeneratif sendiri merupakan salah satu sistem pertanian dalam menghadapi perubahan iklim yang mampu meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah serta melindungi keanekaragaman hayati.

Salah satu peserta, Praptomo, SP menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti pelatihan. Ia mengatakan bahwa kedepan salah satu masalah terbesar adalah pangan, oleh sebab itu, pelatihan pertanian regeneratif merupakan upaya tepat dalam mengatasi kebutuhan pangan masa depan.

Baca juga: BPS: Maret 2022 Produksi Padi Melimpah, Harga Gabah dan Beras Turun

Berkesempatan menutup pelatihan secara resmi, Ir. Saptoningsih dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan, lebih lanjut Saptoningsih mengingatkan kepada peserta pentingnya tindak lanjut setelah pelatihan.

“Yang terpenting adalah aksi setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini. Ilmu dan pengetahuan yang kita dapatkan harus diaplikasikan. Ingat selalu janji kita sebagai peserta pelatihan pertanian regeneratif, ” ucap Ir. Saptoningsih.

Baca juga: Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022

Sejalan dengan Ir. Saptoningsih, Kalapas Rusdedy mengatakan bahwa petugas Lapas Terbuka Kendal segera mengaplikasikan ilmu pertanian regeneratif dalam mengampu pembinaan kemandirian khususnya di bidang pertanian.

“Pertama, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam penyelenggaran pelatihan. Seiring dengan peningkatan kapasitas SDM, tentunya Petugas Lapas Terbuka Kendal dapat segera membagikan ilmu terkait pertanian regeneratif kepada Warga Binaan, ” tutup Rusdedy.

Baca juga: Rachmat Gobel Ingin Buka Peluang Kerja Sama Pertanian Indonesia dengan Hokota

(N.Son/***)